![]() |
Ilustrasi (Foto : boombastis.com) |
Tragedi sinila terjadi karena gas beracun, bukan tsunami atau gempa bumi. Jika sebagian orang masih bisa selamat selama bencana alam, jangan harap sinila mau memberikan kesempatan bagi para korbannya.
Menurut beberapa saksi, saat sinila terjadi tubuh kita memang masih bisa berlari, tangan pun masih bisa berayun namun leher rasanya terasa terjerat kawat. Hal ini membuat kerongkongan terasa terbakar. Inilah kenapa sinila dijuluki simulasi kiamat.
Tragedi sinila paling mencekam terjadi pada 20 Februari 1979.
![]() |
(Foto : boombastis.com) |
Baca Juga
Fenomena seperti erupsi, gempa kuat, hingga kawah yang mengalirkan gas berbahaya yang banyak menghilangkan nyawa. Dan yang paling parah terjadi adalah 20 Februari 1979. Saat itu guncangan hebat terjadi, kawah-kawah pun memuntahkan lahar dan gas beracun.
Korban tragedi bergeletakan dengan kondisi mengenaskan.
![]() |
(Foto : boombastis.com) |
Karena gas beracun yang mereka hirup, saat itu banyak mayat berserakan di pinggir jalan di sekitar Kepucukan.
Jumlah korban dalam tragedi ini adalah sekitar 155 orang. Bukan hanya tergeletak begitu saja di jalanan, mayat yang ditemukan pun terlihat mengenaskan karena mengeluarkan darah dari seluruh lubang di tubuh mereka seperti hidung dan mulut.
Sumber: Boombastis.com
0 Response to "Sinila, Bencana Mematikan Yang Tak Beri Kesempatan Hidup"
Posting Komentar