Joanna Palani (Foto: Mirror.co.uk) |
Seorang mahasiswi cantik asal Denmark yang rela berhenti kuliah demi melawan ISIS ini mengklaim kalau dirinya malah dianggap teroris setelah kembali pulang ke negaranya. Ia bahkan percaya kalau kepalanya dihargai 1 juta dollar AS atau sekitar Rp 13 miliar oleh pasukan ISIS.
Dikutip Mirror.co.uk, Kamis (9/2/2017), Joanna Palani (22) mengaku sudah membunuh lebih dari 100 anggota ISIS dalam pertempuran di Irak dan Suriah sebagai pengguna sniper.
Palani juga mengatakan kalau ia sudah membebaskan sekelompok wanita dan anak-anak yang ditahan sebagai budak oleh ISIS dan kemudian mengajarkan mereka bagaimana cara bertempur melawan kelompok radikal itu.
Palani diketahui merupakan keturunan Iran-Kurdi. Ayah dan kakeknya adalah pejuang hebat dari kelompok militer Peshmerga.
(Foto: Mirror.co.uk) |
Ia dilahirkan di sebuah kamp pengungsi PBB sebelum pindah ke Kopenhagen, ibu kota Denmark ketika balita. Saat usianya sembilan tahun, ia sudah belajar bagaimana cara menggunakan pistol.
"Saya bersedia menyerahkan hidup saya dan kebebasan saya untuk menghentikan langkah ISIS, sehingga semua orang di Eropa merasa aman. Ini adalah pilihan saya," kata Palani.
"Tapi saya malah dipandang sebagai teroris oleh negara saya sendiri," tambahnya.
"Saya tinggal di salah satu negara terbaik di dunia tapi saya kelaparan dan tunawisma dan dingin di tempat tidur di malam hari, meskipun saya bekerja paruh waktu, saya tidak mempercayai siapapun."
Sementara itu belum diketahui apakah cerita Palani benar atau tidak, dan jika pun benar kenapa negaranya malah menganggapnya sebagai teroris?
0 Response to "Bunuh 100 Anggota ISIS, Wanita Cantik Ini Malah Dianggap Teroris"
Posting Komentar